Rabu, 20 Mei 2009

JALAN CINTA UNTUK BANGSA

JIKA CINTA ADALAH SUATU AGAMA MUNGKIN SEMUA INGIN MEnjalankan ajaran AGAMA TERSEBUT, TP SAYANG, MEREKA bukan memeluk agama cinta itu yaitu Islam, yang ada hanyalah agama nafsu, uang, agama jabatan, agama harta, agama2 yg hanya akan membawa pada kehanncuran dan kerusakan, mereka sih ngaku dah memeluk agama cinta itu yaitu islam. tp omong kosong, karena dasar agama cinta adalah keikhlasan utk membuat sesuatu itu atas dasar ikhlas bukan karena ada maunya , karena ini it atau lain sebagainya, aku sadar aku belum menjalankan agama cinta itu, sejatinya , wong buktinya kesendirian msh lkat dari diriku, namun perjalann hdp ku selama ini telah meberikan cinta pada banyak org , aku yakin itu, dan aku telah ikhlas walau pernah berbalut luka di hatiku, karena itulah aku meniali diriku belum menjalankan agama Islam dengan sebaiknya.

Dan aku yakin belum tentu penduduk dunia ini menjalankan islam dengan baik, 0,00001 dari penduduk dunia saja belum pasti.

Namun setelah melatih jiwa dan fikiranku aku sampai pada kesimpulan, Islam itu adalah abstrak, artinya jgn lihat pakaiannya, tempat ibadahnya, orangnya, dan yg tampak2 , karena yg tak nampak itulah Islam sesungguhnya......Cause ITs abstrak men, perwujudannya adalah berjuang utk kedamaiann dunia ini dimulai dr diri sendiri keluarga masyarakat dan negara hingga dunia kelak, tp once again, islam is tak nampak, ok, once again, islam is tak nampak..............Kalau org bilang Islam itu adalah Keadilan, aku kurang setuju karena Keadilan itu hanya milik ALLAH SWT, Islam itu adalah agama terhormat bermartabat, agama yg mengajarkan tangan diatas lebih baik drpd tangan di bawah, memberi lebih baik drpd menerima, tak mengumbar2 keislamannya, tak menampakan keislammannya tp mewujud dari hasilnya utk org banyak, ngapain jubah2 islam dipasang dikepala, di badan, toh jika gampang menyakiti org lain, mencap dan memfitnakh org lain

2 komentar:

  1. Salam kenal Mas Elbader,
    Setuju dengan tulisan Anda, cinta adalah perasaan, perasaan adalah jiwa. Di dalam jiwa inilah kita mengenal, sabar, amarah, ikhlas, rindu, benci, suka, cinta, dsb. Permainan keseimbangan dalam jiwa inilah yang mungkin disebut nafsu mutmainah. Orang yang mencapai gelar ini disapa oleh Allah SWT dalam AlQur’an. Kita semua rindu dengan sapaan yang membanggakan itu. Oleh karena itu, marilah kita menuju pada keseimbangan jiwa dalam memahami agama Islam semestinya.

    BalasHapus
  2. memang benar yg anda katakan, seseorang dikatakan benar dalam beragama mungkin dilihat dari mampunya ia menahan nafsu lawamah yg akan menghancurkan sendi2 peradaban yg telah di perjuangkan oleh yg mulia Muhammad Rasulullah SAW. Mau apapun organisasi politiknya, kelompoknya, kearifan dan tindakan yg bijaksana di lihat dari tindakan2 terpuji sesuai tuntunan akhlak baginda nabi Muhammad SAW. Hanya saja, jujur sy msh belajar, dan terus belajar menata diri, masa depan, demi membangun diri dan menata hati yg pernah hancur terbawa arus egois diri yg berpangkal dr nafsu yg jahat td. Semoga allah menuntun hamba ini ke jalan yg diredhoinya, dan inti dari semua itu adalah keseimbangan jiwa dlm memahami agama Islam, Syukron atas komen nya

    BalasHapus